Laman

Selasa, 19 April 2016

Agen CP9 “Rob Lucci”

Si Zoan "Rob Lucci"



Rob Lucci adalah salah satu anggota dari tukang kayu yang hebat di Galley-La Company's. Dia spesialis penggergaji, treenail dan spesialis baut pada Galley-la Company's. Namun sebenarnya
dia adalah anggota CP9 paling kuat dan yang mendapatkan cetak biru pluton dari Iceburg.

Lucci adalah orang yang bisa dibilang tinggi, langsing, dan berotot. Ia mempunyai alis melengkung dan jenggot tercukur-dekat. Dia memiliki rambut panjang bergelombang yang terkadang diikat ekor kuda. Ketika dia tidak sedang bertarung, Hattori, Merpati peliharaannya biasanya bertengger tenang di bahukananya. Lucci memiliki lima bekas luka di punggungnya dalam bentuk simbol Pemerintahan Dunia.


Sebagai Shipwright (pembuat kapal), ia mengenakan celana panjang coklat dengan suspender berwarna karamel dibawah tank-top putih dan sepatu dengan topi hitam. Sebagai Agen CP9, seperti Agen Lainnya, ia mengenakan Setelan Hitam, sepatu hitam, dasi putih, dan sapu tangan di dalam saku baju.

Selama ada di Water 7, Lucci tidak pernah berbicara, tetapi lebih memilih untuk berbicara lewat ventriloquism, Lewat merpati peliharaannya, Hattori. Namun setelah ia membeberkan pekerjaan sebenarnya, Untuk bekerja sebagai Agen Pemerintah Dunia, CP9, Lucci berbicara layaknya orang biasa. Hattori selalu ada di Bahunya sampai Lucci mulai bertarung, yang mana ia lebih memilih terbang sampai pertarungan berakhir. Lucci sepertinya sangat jauh dari orang lain, termasuk pekerja lain, dan Iceburg

Lucci ditampilkan sebagai agen CP9 yang dingin, hampir tidak pernah memperlihatkan emosi (meskipun ia ditampilkan terkejut saat mengetahui bahwa Franky memiliki cetak biru Pluton selama ini, dan menyeringai ketika menceritakan kepada seorang pejabat bahwa membawa Nico Robin kembali itu tidak akan terjadi dan ketika meyakinkan Kaku dan Kalifa untuk memakan Buah Iblis serta ketika ia dan Spandam menyadari Luffy mengikuti mereka, mungkin karena nafsunya untuk bertempur). Meskipun dia kurang dalam hal menampakkan emosi, dia tidak suka dihina. Selama pertarungannya dengan Luffy dia tidak memperhatikan Usopp, sampai akhirnya Usopp menghinanya. Contohnya adalah serangan brutal kepada temannya selama lima tahun, Paulie, yang coba dia bunuh setelah identitas CP9 terungkap. Ia juga menyatakan bahwa ia tidak merasa memiliki ikatan terhadap kota yang ditinggalinya selama lima tahun, dan ia tampaknya tidak memiliki perasaan pada rekan-rekannya di CP9, apalagi Spandam.


Yang cukup menarik, dia bereaksi keras jika ada yang memanggilnya gakki (bahasa gaul Jepang untuk anak-anak atau anak nakal), menanggapinya dengan tendangan dan membantahnya saat setelah Franky dan Iceburg menyebutnya seperti itu. Dia bertindak ofensif jika seseorang menunjukkan kelemahan saat ada di sekelilingnya, seperti yang terlihat ketika ia mengatakan kepada seorang Marinir pengecut di kapal Buster Call untuk menutup mulut dan lebih jauh saat ia menyingkirkan teman barunya dengan mencoba membunuhnya karena dianggap lemah. Alasan kenapa dia membunuh lima ratus tentara di masa lalu adalah karena keyakinannya - percaya bahwa kelemahan adalah sebuah dosa; secara pribadi, ia percaya bahwa siapa pun yang menunjukkan kelemahan tidak lebih baik dari seorang penjahat. Dia juga percaya jika ia terlibat kemudian situasi berarti darah akan jatuh dan bahwa ia tidak harus menerima pandangan atasannya selama dia berhasil menyelesaikan misi secara efisien.

Dalam pertarungan, ia adalah petarung yang sangat sadis dan kejam, dan tampaknya merasa terhibur dan puas ketika dia berhasil membuat lawan merasakan sakit secara fisik dan emosional, membuatnya menjadi seorang yang sadis. Adegan ini, dan saat ia menantikan pertarungan, adalah satu-satunya saat dimana ia tampak sangat bahagia. Di Menara Kehakiman di Enies Lobby, ia mengungkapkan bahwa ia alasannya bergabung dengan Pemerintah Dunia hanya untuk diperbolehkan membunuh orang secara hukum. Contoh nafsu kekerasan Lucci adalah ketika ia membahayakan misi membawa Robin ke Gerbang Keadilan dengan membiarkan Luffy membuntutinya, dengan tujuan utama untuk bertarung dengannya, terlihat saat ia menyeringai ketika Luffy menerobos pintu. Sifat kejam Lucci juga ditunjukkan saat ia berubah menjadi sepenuhnya mode buas saat pertempuran, dalam rangka untuk menyerang Luffy lebih keras lagi. Contoh lain dari perilaku sadisnya adalah ketika Lucci membanjiri lorong bawah air yang menuju ke Gerbang Keadilan mencoba untuk membunuh anggota Bajak Laut Topi Jerami yang ada di lorong, karena ia ingin menghilangkan semua yang dimiliki Luffy hanya untuk membuat dia marah. Dia memiliki kebiasaan mengejek dan menghina lawan-lawannya, hal ini terlihat ketika ia mengejek Luffy tentang kemungkinan yang dia miliki untuk membunuh Nico Robin. Sedangkan dalam mode Zoan sepenuhnya, ia bertindak lebih seperti binatang haus darah, seperti yang terlihat ketika ia menganiaya Luffy.

Meski memiliki banyak kekurangan dalam hal moral, ia telah ditampilkan beberapa kali, walau sangat sedikit, bersimpati untuk orang-orang yang tidak bersalah; ketika Bajak Laut Candy menyerang sebuah desa kecil, ia dengan cepat membunuh sang kapten untuk menyelamatkan orang-orang, meski karena menampilkan prinsip Keadilan Absolut kemudian meminta dia dan teman-temannya untuk pergi. Hal ini menunjukkan bahwa jauh di lubuk hati, dia tidak benar-benar tak berperasaan. Dia juga menampilkan beberapa sikap moral seperti ketika dia merasa jijik terhadap Spandam karena menyerang Robin ketika dia tidak mampu melawan. Demikian juga, ia menunjukkan kepeduliaan terhadap hewan merpati peliharaannya, Hattori, yaitu melepaskannya ketika berada dalam situasi berbahaya. Terakhir ia menyatakan rasa syukur pada dokter yang menyelamatkan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar